Purl–Film Pendek Pixar Ini Akan Membuatmu Sadar Betapa Susahnya Jadi Perempuan di Dunia Kerja Yang Dipenuhi Laki-Laki
Film pendek Pixar terbaru bukan tentang seantero negeri yang dibekukan atau dongeng peri cantik. Kali ini Pixar memilih tema yang sedikit lebih berat dan sama sekali bukan untuk anak-anak – kesetaraan gender di dunia kerja.
Ini adalah bagian dari program SparkShots yang telah dijalankan beberapa lama. Program ini dijalankan dalam upaya Pixar menemukan talenta baru di dunia animasi.
Sudah ada beberapa film animasi pendek dari Pixar sebagai hasilnya.
Dan film pendek paling baru Pixar adalah Purl.

Ceritanya berpusat pada karakter utama – Purl – diwujudkan sebagai bola gulungan benang berwarna pink yang mulai masuk bekerja dalam sebuah perusahaan bernama ‘B.R.O. Capital’.
Dari nama perusahaannya, anda bisa mengira bahwa pekerjanya didominasi laki-laki. Dan, begitulah…, mereka sulit menerima Purl, dengan semua sifat dan bawaan ‘perempuan’ yang melekat padanya.
Purl berusaha berbaur dengan rekan-rekan kerjanya yang terlanjur berada dalam atmosfir paternalistik yang kuat, dia bahkan mencoba mengubah penampilan, gaya bicara, dan semuanya, supaya bisa diterima.
Apakah Purl berhasil?
Jawabannya mudah. Ini film-nya Pixar. Jadi anda tidak usah berharap ending-nya akan gelap atau minimal nggantung. Hehe… Tonton sendiri-lah….
Film pendek bedurasi 8 menit ini sebenarnya cukup aman ditonton bareng anak-anak, tetapi tentu saja harus dengan pendampingan anda.
Jangan sampai pengalaman buruk yang diterima Purl diawal film membuat anak anda berpikiran negatif.
Dalam sebuah klip yang lain, Kristen Lester, sutradara sekaligus penulis cerita Purl menjelaskan bahwa film Purl ini dibuat berdasarkan pengalaman dia sendiri di dunia animasi. “In my first job, I was the only woman in the room, and so in order to do the thing that I loved, I sort of become one of the guys.”
Lebih lanjut Lester menyampaikan bahwa setelah dia masuk ke Pixar, barulah dia mengalami bekerja dalam tim yang ada anggota perempuannya. Itu membuatnya menyadari betapa ada banyak hal yang dia kuburkan atau lewatkan hanya untuk diterima di kalangan teman kerja laki-lakinya dahulu. via Her.