Belanja di Lazada? Kenapa Nggak? Ini Sharing Pengalaman Saya
Kali ini Arum akan membagikan pengalaman belanja di Lazada. Sebelumnya saya sudah pernah pakai aplikasi sejenisnya seperti Tokopedia dan Shopee. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan sih…. Setelah beberapa lama, akhirnya saya merasa lebih nyaman dan puas belanja di Lazada. Meski kadang masih tergoda juga dengan promo yang lagi aktif di aplikasi marketplace yang lain, hehe….
Kenapa Beralih Belanja di Lazada?
Saya nggak niat ngiklan atau apa, saya hanya sharing, kali’ aja berfaedah untuk yang mengalami hal yang sama seperti saya.
Jadi, awalnya saya pakai Tokopedia, semua baik-baik saja, nyaman, aman, sip pokoknya. Lalu iseng-lah coba pakai Shopee karena kemakan iklan Goyang Shopee yang kapan hari bikin orang nge-shake HPnya sendiri nggak jelas itu, termasuk saya, hehe.
Shopee lebih enak lagi pakainya. Produk dikategorikan sedemikian rupa, berikut filter kriteria produknya membuat nyaman dan mempermudah pencarian produk yang diinginkan. Selain itu aman juga belanjanya.
Suatu hari saya pengen beli baju, coba-cobalah download aplikasi Lazada karena ada Taobao (adanya cuma di Lazada) yang katanya produknya berkualitas, harga cukup terjangkau, dan terpercaya. Dan ya bener. Saya pun keterusan pakai Lazada.
Apa’an sih Taobao? Apakah ini semacam Tahu Bacem gitu? Hehe….
Mungkin masih ada yang belum tahu bahwa kita bisa belanja di lazada barang dari luar negeri. hNah, Taobao ini yang menjadi partner Lazada untuk menyediakan barang dari luar negeri itu.
Jadi, dengan belanja di Lazada ini, pilihan produk yang bisa kita beli tidak hanya berasal dari Indonesia saja, dari luar negeri juga ada, dengan harga yang murah dan cara pembayaran yang mudah.
Hmmmm…., jadi tambah saingan buat para produsen dalam negeri nih….
Banyak teman-teman yang menceritakan pengalaman nggak enak waktu belanja online di Lazada, seperti banyak produk tidak sesuai deskripsi, barang yang dikirim bukan yang di-order, proses retur barang ruwet, atau dana tidak kembali walau barang sudah dikembalikan. So far, saya baik-baik saja dan masih terus pakai Lazada.

Moment of Truth
Setelah sekian kali belanja dan semuanya baik-baik saja, tibalah juga saya saatnya mengalami apa yang orang lain alami – barang yang dikirim tidak sesuai.
Saya bukanlah tipe orang yang rewel kalau masalah barang, karena saya tahu kalau ‘ada harga ada barang’. Jadi kalau harganya murah ya saya nggak berekspektasi banyak. Kalau mahal, ya biasanya saya pikir-pikir ratusan kali untuk beli.
Kali itu saya belanja rok di sebuah toko di Lazada. Deskripsi dan gambarnya bagus, panjangnya 56 cm (midi skirt). Saya baca review-nya juga bagus. Saya chat seller untuk cek ketersediaan barang. Responnya juga cepat dan ramah. Nggak pake’ lama, saya ATC (add to chart) barangnya. Proses pengiriman cepat, dan sampai dengan rapi.
Lha kok pas rok-nya saya buka, panjangnya hanya 45 cm (mini skirt). Saya kecewa, karena jadi nggak bisa pakai, kependekan banget. Padahal bahan ya bagus, jahitan ya rapi, warna ya sesuai. Sayangnya cuma 1, kependekan. Kalau beda 2 – 4 cm gitu ya nggak apalah. Lha 11 cm. Hiks.
Saya chat seller kalau ukuran tidak sesuai dan saya mau retur. Chat dibaca tapi tidak direspon. Ya mungkin seller-nya sedih juga karena ada masalah. Jadi saya nggak memperpanjang masalah.
Cara Mengembalikan Barang Retur
Untungnya Lazada menyediakan pilihan pengembalian barang. Langsung saya pilih opsi itu dan muncul form pengembalian barang. Ada pilihan alasan pengembalian barang dan komentarnya. Alasan pengembalian saya ya karena barang tidak sesuai deskripsi. Komentarnya ya saya tuliskan kalau roknya nggak sampai 56 cm.
Selain itu juga ada pilihan pengembalian dana dalam bentuk transfer via bank atau dimasukkan ke Lazada Credit. Saya memilih Lazada Credit, karena toh nanti saya juga belanja lagi, jadi pasti dana akan kepakai.
Kemudian ada pilihan pengembalian barang melalui JNE atau J&T. Saya pilih JNE (yang dipakai waktu itu JNE Cashless). Munculah nomor resi pengembalian untuk saya tunjukan ke petugas JNE di cabang manapun.

Kenapa dapat nomor resi retur? Karena ternyata saya tidak dikenai biaya apapun untuk pengembalian barang. Saya kaget. Kok ya baik banget. Disitu tertulis kalau barang bisa dikembalikan maksimal 3 hari setelah mengisi form pengembalian. Karena sudah malam, saya berencana besok paginya ke JNE. Barang sudah saya bungkus dan saya tempelkan kode pemesanan barang tersebut sesuai prosedur yang ditulis.
Pas saya buka aplikasi Lazada lagi kira-kira 1 jam setelah saya pilih opsi pengembalian barang, lha kok Lazada Credit saya sudah terisi saldonya sesuai dengan jumlah yang saya bayarkan untuk beli barangnya sekaligus ongkos kirimnya. Gokil! Kok baik bangett. Saya kira ya cuma kembali sejumlah harga barangnya saja, eh ternyata se-ongkir²-nya. Saya senang pastinya.
Keesokan harinya, saya ke JNE sambil membawa paket yang mau saya retur dan menunjukkan nomor resi yang diberikan. Ketika saya tunjukkan nomor resinya, ternyata nomornya tidak tersedia. Saya bingung. Takutnya nanti dana saya yang kembali diambil lagi karena barang tidak keburu dikirim.
Saya pun langsung menghubungi CS (Customer Service) Lazada via aplikasi pada pilihan Chat Online dengan CS. Dan benar, bisa chat online tanpa perlu menulis email yang biasanya responnya nggak secepat chat langsung. Saya sampaikan keluhan beserta nomor pemesanan saya, dan responnya cepet banget. Petugas CS-nya juga langsung tahu persis barang pesanan saya (yang artinya pemrosesan data juga cepat).

Dan ya inilah responnya. Jadi kenapa nomor resi saya ditolak atau tidak tersedia? Karena sebagai tanda permintaan maaf, dana saya tetap dikembalikan utuh, barang bisa saya simpan tanpa perlu dikirim kembali. Kurang apalagi coba? Baik bangettt. Saya terkesima sama pelayanannya yang jauh melebihi ekspektasi saya.
Yahh walaupun roknya tetap nggak bisa saya pakai, tapi setidaknya bisa saya berikan ke adek kecil yang kira-kira muat dan bisa dia pakai untuk rok panjang. Hehe. Saya sempat menanyakan bagaimana dengan seller kalau ternyata dia hanya salah kirim rok saja, karena saya sungkan juga.
Petugas menyampaikan kalau tidak masalah dan akan diinformasikan untuk mengubah deskripsi produk sesuai dengan kenyataan. Saya cukup lega, karena kasihan juga seller-nya kalau harus sampai akunnya diblokir atau sejenisnya. Karena pelayanan seller baik, terlepas dari panjang rok.
Selesai sesi konsultasi, saya mendapat email penilaian pelayanan pelanggan Lazada. Nggak pikir panjang, saya kasih nilai bagus semua sesuai kenyataan yang saya terima.
For Your Information
Bagi kalian yang mengalami hal yang sama dan ingin retur sekaligus dapat refund, pastikan punya akun Dana jika ingin mendapat refund dalam bentuk Lazada Credit. Jadi Lazada bekerja sama dengan Dana – sebuah aplikasi dompet digital Indonesia (e-wallet) semacam OVO begitu.
Kalau tidak mau repot membuat akun Dana, pilihlah pengembalian via transfer bank. Tapi ya jadi repot memberikan nomor rekening dan detail lainnya. Jadi esensinya sama saja. Tinggal pilih nyamannya yang mana.
Jadi, kesimpulannya Lazada sekarang sudah jauh lebih baik dari yang dulu, terlebih dalam hal kepuasan pelanggan. Sampai sekarang, aplikasi online shopping saya masih dan cuma Lazada. Terima kasih Lazada.
Semoga artikel kali ini bermanfaat. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca (;