Benarkah Kita Harus Minum Air 8 Gelas Perhari?
Selama ini kita pasti sering mendengar bahwa kita harus minum air 8 gelas perhari, entah dari iklan TV, internet, atau sumber informasi lainnya. Benarkah itu? Jika kalian kepo, silahkan terus membaca.
Dalam masalah menjaga kesehatan atau kecantikkan, kebanyakan orang sering melupakan atau mengabaikan manfaat air putih. Contohnya seperti menjaga kebersihan kulit atau mengatasi sakit kepala. Padahal dengan meminum air (H2O) yang cukup dapat membantu mengatasi masalah tersebut tanpa perlu sering menghabiskan banyak uang untuk membeli produk kecantikan, obat-obatan atau vitamin.
Seberapakah takaran cukup dalam hal mengonsumsi air? Hal paling mudah untuk mengeceknya adalah saat kita buang air kecil. Kalau warnanya bening, sudah bagus. Kalau warnanya kuning, silahkan tingkatkan konsumsi air harian anda.
Membawa botol minum kemana–mana untuk mendapatkan kebutuhan air yang cukup memang nggak gampang, karena kita sering lupa, apalagi kalau sedang sibuk. Namun, menjaga tubuh untuk mendapat asupan air cukup itu penting untuk kesehatan kita.
Kebutuhan cairan tidak hanya dari makanan berkuah atau sejenisnya, karena makanan hanya bisa mencukupi kebutuhan cairan sebesar 20% dari total kebutuhan kita. Makanan yang mengandung banyak cairan adalah semangka, bayam, mentimun, paprika hijau, beri-berian, kembang kol, lobak, seledri, dan kubis.
Air yang diperlukan oleh tubuh kita itu sesuai dengan keadaan fisik kita, seperti jenis kelamin, usia, berat badan, jenis aktifitas yang sedang dilakukan, dan lain-lain. Minum air 8 gelas perhari bukanlah tolak ukur yang tepat, karena tidak didasari oleh hasil penelitian yang bisa dibuktikan.
Kebutuhan Air Untuk Orang Dewasa
Menurut Institute of Medicine (IOM), konsumsi air yang direkomendasikan untuk pria adalah minimal 101 ons per hari atau setara dengan 13 gelas air, untuk wanita adalah 74 ons atau setara 9 gelas air dalam sehari.
Rekomendasi ini bagi mereka yang berusia 19 tahun keatas. Jumlah tersebut termasuk dengan asupan cairan dari makanan yang mengandung air, seperti buah dan sayur.
Kebutuhan Air Untuk Anak
Jumlah konsumsi air yang diperlukan untuk anak banyak ditentukan oleh usia.
Baik anak laki-laki maupun perempuan yang berusia 4 – 8 tahun sebaiknya meminum 40 ons air perhari, atau setara dengan 5 gelas air.
Sedangkan untuk anak usia 9 – 13 tahun, kebutuhan meningkatkan menjadi 56 – 64 ons atau setara dengan 7 – 8 gelas air dalam sehari.
Untuk anak berusia 14 – 18 tahun, kebutuhan air menjadi sebanyak 64 – 88 ons atau setara dengan 8 – 11 gelas air.
Kebutuhan Air Untuk Wanita Usia Reproduktif
Jika anda sedang hamil atau menyusui, kebutuhan air pun berbeda lagi. Wanita hamil di segala usia sebaiknya mendapat 80 ons asupan air, atau setara dengan 8 gelas air perhari.
Wanita yang sedang menyusui memerlukan 104 ons air atau setara dengan 13 gelas air dalam sehari.
Faktor Lain
Kita perlu lebih banyak air saat cuaca sedang panas, berolahraga, mengalami demam, diare, dan muntah-muntah.
Tambahkan 1,5 – 2,5 gelas air perhari jika anda berolahraga. Apalagi kalau olahraganya lebih dari satu jam, sebaiknya konsumsi air ditambah lagi.
Jika cuaca sedang panas, sebaiknya kita meminum lebih banyak air. Termasuk saat kita sedang berada pada tempat dengan ketinggian lebih dari 2.500 mdpl, kita perlu meminum lebih banyak air dari biasanya.
Kalau sedang sakit demam, muntah-muntah, dan diare, tubuh akan kehilangan banyak cairan, jadi kita perlu lebih banyak cairan dari biasanya. Bahkan biasanya dokter akan menyarankan kita untuk mengonsumsi minuman yang mengandung elektrolit untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Perhitungan Kebutuhan Air
Kalau ingin mendapat angka pasti kebutuhan air, ada beberapa rumus yang bisa kita gunakan lho.
Menurut Berat Badan
- Berat badan (dalam pon) dibagi dengan 2,2.
- Kalikan hasilnya dengan 30 atau 35, disesuaikan dengan usia anda. Jika anda berusia antara 30 – 55 tahun, kalikan dengan 35. Selain usia tersebut, kalikan dengan 30.
- Bagikan hasilnya dengan 28,3.
- Hasilnya adalah total kebutuhan air (dalam ons) dalam sehari. Untuk mengetahui berapa banyak gelasnya, hasilnya dari nomor 3 dibagi dengan 8.
Menurut Aktifitas
- Durasi (dalam menit) berolahraga dibagi dengan 30.
- Kalikan hasilnya dengan 12.
- Hasilnya adalah jumlah kebutuhan air anda dalam sehari.
Kenapa Minum Air?
Minum air memang sederhana, namun manfaatnya tidak sedikit.
- Mengoptimalkan fungsi organ tubuh.
- Menjaga suhu tubuh tetap normal.
- Menjaga dan melumasi persendian.
- Membantu membuat racun tubuh melalui air seni, keringat, dan BAB.
- Melindungi tulang belakang dan jaringan tubuh yang lain.
- Menjaga kesehatan dan kelembaban kulit.
- Menjaga berat badan ideal.
Cukup Air Itu Baik. Kalau Kekurangan Atau Kelebihan?
Ternyata, terlalu banyak atau terlalu sedikit minum air memiliki resiko yang tidak baik bagi tubuh lho.
Dehidrasi
Tubuh kita terus menggunakan air dalam tubuh dan membuang sisanya melalui keringat dan air seni. Dehidrasi terjadi saat jumlah cairan yang hilang lebih banyak dari cairan yang kita minum.
Gejala dehidrasi bisa seperti haus, pusing, jarang buang air kecil, air seni berwarna gelap. Pada anak, gejala dehidrasi bisa dilihat dari mulut dan lidah yang kering, air mata yang keluar saat menangis menjadi sedikit, atau air seni yang keluar saat buang air kecil menjadi lebih sedikit dari biasanya.
Dehidrasi bisa mengakibatkan kita tidak bisa berpikir jernih, perubahan mood, merasa gerah, konstipasi, memiliki batu ginjal, dan syok.
Hiponatremia
Hiponatremia lho ya, bukan hipotermia. Itu adalah 2 hal yang sangat berbeda. Saat kita mengonsumsi terlalu banyak cairan, air yang berlebih akan mengencerkan elektrolit dalam darah. Kadar sodium dalam tubuh akan menurun dan menyebabkan hiponatremia.
Gejalanya adalah kebingungan, sakit kepala, pusing, sakit perut, iritasi, kram, lemas, pingsan, hingga perubahan aktifitas elektrik otak atau dikenal dengan epilepsi.
Orang bertubuh kecil atau anak kecil memiliki resiko lebih tinggi mengalami hiponatremia. Jika anda adalah seorang atlit yang butuh minum banyak, anda bisa memilih untuk meminum air bersodium atau yang mengandung elektrolit.